Kepala Bappeda Jabar menerima Kunjungan Ernst & Young (Perwakilan Duta Inggris) dalam membahas kerjasama berkaitan dengan pendanaan proyek pembangunan di Jawa Barat, Kamis (19/9) di Kantor Bappeda Jabar. 

Ernst & Young (dikenal sebagai EY) adalah firma jasa profesional multinasional yang berpusat di London, Inggris, Britania Raya. EY merupakan firma jasa profesional terbesar ketiga di dunia menurut pendapatan pada tahun 2012 dan merupakan salah satu dari firma audit Empat Besar.

EY mewakili pemerintahan Inggris memiliki program ASEAN low carbon energy programme. Program ini mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Asia Tenggara melalui peningkatan aliran keuangan hijau untuk energi rendah karbon dan lebih banyak efisiensi energi.

Perusahaan ini sudah bekerja sama dengan beberapa negara berkembang di wilayah asia tenggara, termasuk Indonesia. Di Indonesia EY sudah mulai melakukan kerjasama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia yang berfokus membangun infrastruktur ramah lingkungan di wilayah timur Indonesia.

Rapat ini sebagai upaya penawaran EY untuk mendanai proyek ramah lingkungan yang akan dilaksanakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam bentuk Obligasi atau Green Bound. 
Jika terjalin kerja sama dengan Jawa Barat, pemerintah Inggris akan mengucurkan dana sebesar 13,5 juta Poundsterling atau setara 237 Milyar Rupiah dengan jangka waktu 3 tahun.

"Saat ini Jabar terutama Bappeda sedang fokus mempersiapkan Pembangunan dengan metode Kerjasama antara Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), semoga pertemuan ini bisa ditindaklanjut agar percepatan pembangunan di Jawa Barat bisa segera terealisasikan" ujar Kepala Bappeda Jabar.